Informasi mengenai
rayap :
Rayap adalah
serangga berukuran kecil yang hidup
secara berkelompok (koloni) didalam tanah.
Didalam hidupnya rayap terbagi-bagi dalam kelompok social
(system kasta) yang setiap kasta mempunyai tugas untuk membangun dan
mempertahankan koloninya. Kasta rayap terdiri
dari :
- Kasta pekerja,
- Kasta prajurit
- Kasta reproduksi (Raja dan Ratu)
Kasta pekerja berbentuk kecil, tidak mempunyai sayap dan bertugas untuk
mencari makanan dan memberi makan kasta yang lainnya. Kasta prajurit mempunyai capit yang besar dan
kuat di bagian kepalanya dan bertugas melawan musuh serta melindungi koloni
dari serangan musuh. Kasta Reproduksi
berupa raja dan ratu yang tugasnya melakukan perkawinan yang kemudian rayap
ratu akan bertelur untuk memperbanyak anggota koloni rayap. Fase pembentukan
raja dan ratu ini didahului dengan adanya Laron (Swarmer=Alate) yang setelah
melakukan perkawinan akan masuk kedalam tanah untuk membentuk koloni rayap yang
baru.
Di Indonesia ditemukan lebih dari 200 jenis rayap dan yang paling banyak
menimbulkan kerusakan adalah golongan rayap tanah subteran (Rayap tanah). Rayap subteran adalah golongan rayap yang
bersarang didalam tanah dan membangun liang-liang kembara yang menghubungkan
sarang dengan benda-benda yang akan dimakan.
Golongan rayap ini membutuhkan kelembaban yang tinggi dalam kehidupannya,
dan spesies yang paling merusak didalam golongan ini adalah rayap tanah Coptotermes curvignathus.
Selain rayap subteran, ada juga jenis rayap yang sering menimbulkan
kerusakan yaitu dari golongan rayap kayu kering (dry wood termite). Rayap kayu kering adalah rayap yang bersarang
didalam kayu dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan tanah. Golongan rayap ini mampu hidup pada kayu-kayu
yang berkadar air rendah, dan spesies rayap kayu kering yang paling sering ditemukan
ini adalah Cryptotermes cynocephalus.
Rayap perlu dikendalikan karena dapat merusak kayu yang ada didalam
bangunan rumah atau gedung. Disamping
memakan kayu, rayap juga akan merusak semua bahan yang terbuat dari sellulosa
yang ada didalam rumah seperti : kertas, kardus, kain dan perabot rumah tangga
yang terbuat dari kayu.
Pengendalian rayap dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan cara
membersihkan sisa-sisa kayu yang ada ada disekitar rumah dan secara kimiawi
dengan menggunakan termitisida atau menggunakan system pengumpanan (baiting
system).
Metode pengendalian rayap
Agar
pengendalian rayap pada bangunan dapat mencapai hasil yang optimal, maka usaha
tersebut dipandang sebagai sebuah sistem yang memadukan kegiatan dan peran
serta dari berbagai pihak.
Untuk
menghindari atau mengendalikan serangan rayap pada bangunan perlu diperhatikan
hal – hal sebagai berikut :
1. Hindari adanya bahan
– bahan kayu seperti sisa – sisa tunggak pohon disekitar halaman bangunan yang
potensial untuk menjadi sumber infestasi rayap. Demikian pula adanyan pohon –
pohon tua yang sebagian akarnya telah mati merupakan sumbar makanan rayap dan
dapat menjadi tempat bersarang dan berkembangnya koloni rayap.
2. Hindari kontak
antara tanah dengan bagian – bagian kayu
dari bangunan. Meskipun cara ini tidak
mutlak mampu mencegah serangan rayap
karena rayap mampu membuat terowongan kembara di atas tembok, lantai dan
dinding untuk mencapai obyek kayu (makanannya), namun paling tidak dapat
memperlambat serangan rayap.
3. Menggunakan kayu
yang telah diawetkan.
4. Membuat benteng yang
kuat terhadap serangan rayap di bagian
pondasi dengan cara memperlakuan tanah (Soil Treatment) di bawah dan
disekitar pondasi dengan termitisida yang tahan pencucian (persisten).
Dengan
mengelaborasi poin 4 (empat) diatas pada dasarnya prinsip pengendalian rayap
adalah pembuatan lapisan kimia penghalang
(chemical barrier) di tanah antara bangunan dan sarang atau koloni
rayap, dengan tujuan agar rayap tidak mendapatkan tempat berkembang yang
optimal, karena putusnya jalur makanan dengan tempat koloni. Disamping itu penyemprotan pada bagian kayu bertujuan untuk memberikan
perlindungan bila ada serangan rayap kayu kering.