Jakarta -
http://news.detik.com
Suhu tropis Indonesia membuat negara ini menjadi tempat yang
sangat kondusif bagi rayap. Perkembangbiakan rayap yang signifikan dari waktu
ke waktu perlu diwaspadai.
Terkait dengan itu, Kelompok Kerja Patologi Bangunan dan Pengendalian Rayap Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Workshop “Mitigasi Bahaya Serangan Rayap Pada Bangunan Gedung”, Kamis (16/4) di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Demikian siaran pers IPB kepada detikcom, Jumat (17/4/2015).
Hadir sebagai pembicara, yaitu Guru Besar Fahutan IPB Prof.Dr Dodi Nandika, Kepala Pusat Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum RI Prof.Dr Anita Firmanti, serta Sugiaman, MM dari PT. Bayer Indonesia.
Prof. Dodi memberikan materi tentang peta bahaya rayap di Jakarta. Dijelaskan, terdapat beberapa daerah di Jakarta yang termasuk dalam daerah dengan ancaman serangan rayap yang tinggi. Daerah tersebut antara lain Ciracas, Kramat Jati, Pasar Minggu, Kebayoran Lama serta Cilincing.
“Indonesia adalah surga bagi rayap. Di mana iklim Indonesia memiliki suhu udara yang hangat namun memiliki kelembaban udara yang tinggi. Hal ini sangat sesuai untuk perkembangbiakan rayap. Karenanya, bahaya serangan rayap sangat penting untuk ditanggulangi," kata Prof Dodi.
"Pada tahun 2015, dugaan kerugian ekonomis akibat serangan rayap pada bangunan rumah di Indonesia sebesar 8,68 triliun rupiah, sedangkan pada rumah dan bangunan gedung lainnya sebesar 10 triliun rupiah,” sambung Dodi.
Acara ini digelar dengan agenda antara lain sosialisasi dan diskusi pemetaan daerah rawan rayap di DKI Jakarta, regulasi yang direvisi tentang penanggulangan bahaya rayap, serta menjalin ikatan baru dengan perusahaan-perusahaan pest control.
Terkait dengan itu, Kelompok Kerja Patologi Bangunan dan Pengendalian Rayap Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Workshop “Mitigasi Bahaya Serangan Rayap Pada Bangunan Gedung”, Kamis (16/4) di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Demikian siaran pers IPB kepada detikcom, Jumat (17/4/2015).
Hadir sebagai pembicara, yaitu Guru Besar Fahutan IPB Prof.Dr Dodi Nandika, Kepala Pusat Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum RI Prof.Dr Anita Firmanti, serta Sugiaman, MM dari PT. Bayer Indonesia.
Prof. Dodi memberikan materi tentang peta bahaya rayap di Jakarta. Dijelaskan, terdapat beberapa daerah di Jakarta yang termasuk dalam daerah dengan ancaman serangan rayap yang tinggi. Daerah tersebut antara lain Ciracas, Kramat Jati, Pasar Minggu, Kebayoran Lama serta Cilincing.
“Indonesia adalah surga bagi rayap. Di mana iklim Indonesia memiliki suhu udara yang hangat namun memiliki kelembaban udara yang tinggi. Hal ini sangat sesuai untuk perkembangbiakan rayap. Karenanya, bahaya serangan rayap sangat penting untuk ditanggulangi," kata Prof Dodi.
"Pada tahun 2015, dugaan kerugian ekonomis akibat serangan rayap pada bangunan rumah di Indonesia sebesar 8,68 triliun rupiah, sedangkan pada rumah dan bangunan gedung lainnya sebesar 10 triliun rupiah,” sambung Dodi.
Acara ini digelar dengan agenda antara lain sosialisasi dan diskusi pemetaan daerah rawan rayap di DKI Jakarta, regulasi yang direvisi tentang penanggulangan bahaya rayap, serta menjalin ikatan baru dengan perusahaan-perusahaan pest control.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar